Latest Movie :
SELAMAT DATANG DAN SLAMAT MEMBACA BLOG SAYA YANG SEDERHANA INI santun saya PUJANGGA HINA
Recent Movies

sejara aceh

ACEH
Artinya: Arab, China, Eropa, dan Hindia


Dari judul di atas, setidaknya ada tiga hal yang menjadi pertanyaan bagi kita yakni pertama, sejarah, perjuangan, dan bangsa Aceh. Tiga hal tersebut memang membutuhkan waktu yang lama untuk mengkaji atau mendiskusikannya. Sebab, sepengetahuan penulis, kajian tentang sejarah Aceh telah banyak ditulis baik itu oleh orang Aceh sendiri maupun orang luar. Misalnya, kajian H.M. Zainuddin,[1] Ibrahim Alfian,[2] Lee Kam Hing,[3] C. Snouck Hurgronje,[4] dan lain sebagainya.[5]

Karya-karya di atas, tentunya sudah pernah dibaca oleh kita semua. Karena itu, untuk menjelaskan sejarah perjuangan Aceh, nampaknya karya yang penulis kemukakan tersebut cukup membantu dalam memahami sejarah perjuangan bangsa Aceh. Apalagi, sekarang kondisi Aceh masih bergejolak. Karenanya, tujuan dari kajian kita pada bab ini adalah mencari titik-titik temu sejarah yang bisa dirakit kembali untuk perjuangan masyarakat Aceh. Dengan tujuan ini, diharapkan setiap rakyat Aceh punya kesadaran tentang sejarah yang tidak hanya untuk dijadikan bahan kebanggaan daerah, tapi juga bisa menciptakan sejarah yang pernah terjadi di tempoe doeloe. Dengan demikian, generasi yang sadar sejarah sangat diharapkan di era masa depan. Sebab, ketika sejarah tidak ditulis atau direduksi, maka sekian banyak kerugian yang diderita oleh suatu bangsa.[6]

Dalam konteks di atas, Taufik Abdullah menyatakan bahwa sejarah memang mempunyai arti ganda. Pertama, sejarah sebagai pengalaman empiris – sebagai sebagai peristiwa penting yang dilalui. Kedua, sejarah sebagai bagian dari kesadaran –ketika pengalaman itu telah diberi makna. Artinya, dari pengalaman empiris itu berbagai pesan dan pelajaran serta kebijaksanaan telah diambil.[7] Karena itu, Asvi Warman Adam berkesimpulan tentang fungsi sosial-politik dari sejarah tidak sama pada seluruh masyarakat di dunia. Ada yang berfungsi untuk mengkonsolidasikan persatuan dan kesatuan bangsa, ada pula yang bertujuan untuk menemukan jati diri suatu bangsa serta mencari “kebenaran” mengenai masa lampau, ada juga yang berperan untuk mencerdaskan warga negara.[8]

Dalam kerangka ini, kajian ini diajak untuk memahami sejarah perjuangan bangsa Aceh.[9] Sejarah sebagai konsolidasi yaitu dimana setiap kita menjadikan peristiwa masa lalu sebagai alat untuk mempersatukan bangsa Aceh. Sejarah sebagai penemuan jati diri adalah sejarah yang menggambarkan bangsa Aceh sebagai salah satu bangsa yang pernah jaya di panggung dunia, yang pada gilirannya aspek ini membentuk jiwa yang mampu menatap ke depan bukan ke belakang sebagai romantisisme yang malah bukan menemukan jati diri akan tetapi lupa diri. Sejarah sebagai alat pencerdasan merupakan sejarah yang menjadikan setiap pembacanya mengerti dan belajar dari peristiwa tersebut bukan untuk mengulangi. Sebab, sejarah hanya berlaku untuk ruang dan waktu tertentu yang karenanya sejarah tidak untuk dikenang-kenang tapi bagaimana sejarah bisa memenangkan perjuangan.

Keberhasilan Bangsa Aceh Tempoe Doeloe

Mengungkapkan keberhasilan suatu bangsa –khususnya Aceh– dalam tinjauan sejarah bukan hal yang sulit. Sebab, Aceh merupakan salah satu kawasan di Nusantara yang beruntung yang sejarahnya banyak ditulis oleh para peneliti. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari karya-karya di atas yang menunjukkan bahwa sejarah Aceh masih dan akan terus ditulis. Namun, mengambil intisari mengapa perjuangan bangsa Aceh dahulu bisa berhasil bukan pekerjaan yang mudah. Sebab, jika sejarah ditulis oleh lawan, maka sejarah tersebut tidak akan terlepas dari bias penulis itu sendiri. Sebaliknya, sejarah yang ditulis oleh pribumi cenderung menonjolkan kelebihan tinimbang kekurangan. Untuk lebih jelasnya, maka pembahasan sub-bagian ini akan dibagi ke dalam tiga aspek yaitu, politik, ilmu pengetahuan, dan agama.

1. Politik

Dalam bagian politik, munculnya kerajaan Islam di Aceh merupakan hal yang tidak dapat diabaikan oleh para generasi muda Aceh.[10] Secara kronologi, setidaknya ada lima kerajaan Islam di Aceh, yaitu Kerajaan Peureulak, Benua Tamiang, Kerajaan Islam Samudera Pasai, Kerajaan Islam Lamuri, dalam Kerajaan Islam Aceh.

Kerajaan Pereulak[11] merupakan kerajaan Islam pertama di Aceh, bahkan di Indonesia. H. M. Zainuddin mencatat bahwa Kerajaan Peureulak adalah lebih tua dari kerajaan Tumasik (Singapura) dan Bintan, juga jauh lebih tua dari kerajan Pasai dan Melaka, yang mungkin sebaya dengan kerajaan Aru dan Palembang (Sriwijaya), bahkan lebih tua dari kerajaan Majapahit di pulau Jawa.[12] Sistem ketatanegaraan, menurutnya, masih primitif atau rezim bangsa Melayu sekarang, yaitu kepala negerinya disebut Radjo/Radja, bawahannya disebut Kedjuren dan Penghulu, tidak seperti tradisi di Pasai, Pidie, dan Aceh Besar.[13]

Di samping kerajaan di atas, Kerajaan Benua Tamiang yang mula tidak beragama Islam,[14] kemudian setelah takluk ke Samudera dan memeluk agama Islam, maka oleh Sulthan Pasai diangkatlah raja lain yang bernama Radja Muda Sedia, pengganti Radja Dinok yang tewas dalam peperangan melawan tentera Samudra Pasai.[15]

Corak pemerintahan kerajaan ini disebutkan ber “Balai” dengan susunannya sebagai berikut: pertama, Raja dibantu oleh seorang Mangkubumi yang mempunyai tugas sehari-hari mengawasi jalannya pemerintahan dan ia bertanggung jawab kepada raja (pada waktu Raja Muda Sedia, mangkubuminya ialah: Muda Sedinu). Pertama, untuk mengawasi jalannya pelaksanaan hukum oleh pemerintah atau lembaga-lembaga penegak hukum yang dibentuk, diangkat pula seorang Qadhi Besar. Di Tingkat pemerintah daerah terdapat pula; a) Datuk-Datuk Besar yang memimpin daerah-daerah kedatuan; b) Datuk-Datuk Delapan Suku yang memimpin daerah-daerah suku perkauman; c) Raja-Raja Imam yang memimpin di daerah-daerah dan sekaligus juga bertindak sebagai sebagai penegak hukum di daerahnya.[16] Kerajaan ini pernah diserang pada sekitar tahun 1351 M., oleh kerajaan Majapahit.

Lebih lanjut, kerajaan yang ketiga adalah Kerajaan Islam Samudera Pasai. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-XI M. atau tepatnya pada tahun 1042 (433 H). Dan sebagai pendiri serta Sulthan yang pertama dari kerajaan ini adalah Maharaja Mahmud Syah, yang memerintah pada tahun 433-470, atau bertepatan dengan tahun 1042-1078 M.[17] Untuk mengambarkan tentang kerajaan ini, laporan Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi nampaknya layak untuk disebutkan di sini:

Samudra Pasai adalah kerajaan yang bercorak Islam dan sebagai pemimpin tertinggi kerajaan berada di tangan Sulthan yang biasanya memerintah secara turun temurun. … di samping terdapat Sulthan sebagai pimpian kerajaan, terdapat pula beberapa jabatan lain, seperti Menteri Besar (Perdana Menteri atau Orang Kaya Besar), Seorang Bendahara, seorang Komandan Militer atau Penglima Angkatan Laut yang lebih dikenal dengan gelar Laksamana, seorang sekretaris Kerajaan, seorang Kepala Mahkamah Agama yang dinamakan Qadi, dan beberapa orang Syahbandar yang mengepalai dan mengawasi pedagang-pedagang asing di kota-kota pelabuhan yang berada di bawah pengaruh kerajaan itu. Biasanya para Syanbandar ini juga menjabat sebagai penghubung antara Sulthan dan pedagang-pedagang asing.[18]
Sebagai bukti kemegahan kerajaan ini, kedatangan satu Musafir dari Timur Tengah dapat dijadikan sebagai data sejarah yang tidak dapat diabaikan, yakni Ibn Battutah. Ibnu Bathuthah datang ke Aceh pada 1345. Sedangkan yang menjadi tempat tujuan Ibn Bathuthah adalah Kerajaan Samudera Pasai. Ketika Ibn Bathuthah singgah di Pasai selama lima belas hari dalam tahun 746/1345, menyaksikan Islam aliran Sunni telah berkembang pesat dan madzhab yang dianut Syafi‘i. Kehidupan kerajaan bergaya Persia. Diceritakan pula bahwa di antara orang-orang besar kerajaan yang menjadi anggota majelis sultan termasuk Amir Daulah yang berasal dari Delhi, Qadli Amir Said dari Syiraz dan ahli hukum Tajuddin dari Isfahan. Ibn Bathuthah melaporkan juga bahwa banyak orang besar kerajaan pernah bertemu dengannya di Delhi.[19] Ibnu Di Bathuthah juga melaporkan perjalanannya mengatakan bahwa dalam sebuah pengertian politis, Samudera adalah pos luar yang paling akhir dari Dar al-Islam. Sekalipun kota-kota lainnya di sebelah Selatan sepanjang pantai Sumatra telah mengembangkan dengan suburnya permukiman-permukiman komersial, tidak ada negara Muslim merdeka yang diketahui eksistensinya dimana pun di sebelah Timur Samudera sebelum pertengahan abad keempat belas.[20] Di Samudera Pasai bertemu dengan salah seorang perwira tinggi militer, yang ternyata sudah dikenalnya. Orang itu pernah berpergian ke Delhi beberapa tahun sebelumnya dalam rangka misi diplomatik bagi Samudera.[21]

Setelah Kerajaan Samudera Pasai di Aceh tepatnya di Pidie ditemukan Kerajaan Islam Lamuri. Meski masih simpang siur, kabar tentang kerajaan ini, berdasarkan penulis-penulis luar, kerajaan Lamuri sudah disebut-sebut oleh berita-berita Arab sejak pertengahan abad ke IX M. Seperti juga kerajaan Islam Sumadra Pasai yang berpola maritim dan Islam, maka kerajaan Lamuri yang juga hampir berpola sama tentunya juga mempunyai sistem dan lembaga-lembaga pemerintahan yang tidak jauh berbeda dengan kerajaan Islam Samudra Pasai.[22]
Terakhir, kerajaan Islam yang sampai sekarang masih dikaji adalah Kerajaan Islam Aceh. Pusat Kerajaan Aceh itu di Banda Aceh atau di Kutaraja sekarang ini yang mulai didirikan pada abd ke XV. Pada mulanya pusat pemerintahan Aceh terletak di satu tempat yang dinamakan kampung Ramni dan dipindahkan ke Darul Kamal oleh Sultan Alaudin Inayat Johan Syah (1408-1465) Kemudian memerintah Sulthan Muzaffar Syah (1465-1497. Beliaulah yang membangun kota Aceh Darussalam.[23]

Dari paparan di atas, yang ingin dikatakan bahwa bangsa Aceh telah lama menjadi bagian tersendiri dari kepulauan Nusantara. Walaupun demikian, jika data historis ini ditampilkan lagi sekarang, apakah bangsa Aceh akan bangkit seperti dulu lagi. Atau, sebaliknya justru malah mengalami kemunduran yang lebih parah dari sebelumnya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka pada bagian selanjutnya akan diulas tentang perkembangan ilmu pengetahuan di Aceh. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk membandingkan semangat pencarian ilmu tempoe doeloe dengan sekarang.

2. Ilmu Pengetahuan

Sayang memang, daerah Aceh sekarang menjadi propinsi terbelakang dalam bidang pendidikan. Daerah ini dulunya menjadi tempat mencari ilmu pengetahuan, sekarang malah sebaliknya, dari Aceh banyak yang mencari ilmu ke luar daerah yang pada gilirannya mutu pendidikan di daerah semakin menurun drastis. Bagi kita, khsusunya penulis, pendidikan adalah bentuk perjuangan total masa sekarang dan yang akan datang di Aceh.

Bangsa Aceh telah lama menjadi pusat pengkajian ilmu pengetahuan, khususnya studi Islam (islamic studies). Hampir setiap Raja di Aceh didampingi oleh para alim ulama. Di samping itu, lembaga pendidikan dayah[24] juga dapat ditemui di hampir seluruh daerah Aceh. Dayah di Aceh berfungsi 1) sebagai pusat belajar agama; (2) benteng terhadap kekuatan melawan penetrasi penjajah; (3) agen pembangunan; (4) sekolah bagi masyarakat.[25]
Oleh karena itu, tidak heran jika lembaga ini di Aceh menjadi pusat penggerak rakyat dalam berbagai bidang. Sebagai pusat belajar agama, dayah telah mendidik para calon ulama yang sampai sekarang masih dapat dilihat ditengah-tengah masyarakat. Menurut sejarah, para ulama yang datang dari Timur Tengah mengajarkan ilmu agama Islam di dayah-dayah. Atau, para teungku dayah pernah belajar pada seorang alim ulama dari Timur Tengah. Sebagai benteng pertahanan, dayah telah menoreh catatan sejarah tersendiri dalam lintasan berbagai peristiwa di Aceh. Bahkan pada waktu Kesultanan Aceh diserang Belanda, para ulama dengan gigih bertahan.[26]

Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa dayah memegang peran yang cukup signifikan di Aceh. Jadi, jangan heran, jika sekarang ulama dan dayah di Aceh sering menjadi basis pertahanan Gerakan Acheh Merdeka. Hemat penulis, mereka mencontoh sejarah tempoe doeloe.

Selain dayah, di Aceh juga sangat terkenal dengan ulama yang ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, khususnya Islam. Nama seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Abdur Rauf Singkeli, Nurdin Al-Raniri merupakan ulama yang sangat produktif menulis.[27] Melalui karya-karya mereka, Aceh dikenal sebagai tempat untuk mencari ilmu pengetahuan. Syekh Burhanuddin dari Ulakan, Pariaman adalah salah seorang ulama yang pernah belajar di Aceh. Karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pusat pencerahan ilmu pengetahuan di Indonesia di mulai dari Aceh.[28]

Kenyataan sejarah tersebut memang diakui oleh para peneliti sejarah. Namun sayangnya, sejarah tersebut tidak dapat diulangi oleh generasi selanjutnya. Setelah kedatangan Belanda dan diteruskan oleh pergolakan demi pergolakan di Aceh telah menyebabkan pencarian ilmu pengetahuan di Aceh mengalami kemunduran pada titik nol. Hal ini memang sangat berlebihan, tapi jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, kontribusi generasi Aceh terhadap peningkatan ilmu pengetahuan di Aceh sangat lamban. Hal ini disebabkan oleh gejolak di Aceh semenjak pasca kemerdekaan sampai dengan sekarang ini.

3. Agama

Di Aceh, agama (baca: Islam) menjadi sendi pokok dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua lapisan masyarakat selalu melandaskan pada agama Islam. Sehingga, kekuataan agama menjadi salah satu pendorong dalam perjuangan bangsa Aceh. Melalui agama, kerajaan juga bisa berkembang. Lewat agama juga, ilmu pengetahuan bisa mencapai kemajuan yang sangat berarti. Demikian, juga agama menjadi hukum bagi masyarakat Aceh.

Sebagai contoh, dua aspek di atas yaitu politik dan ilmu pengetahuan selalu mengedepankan Islam sebagai landasannya. Undang-undang Kerajaan Aceh hampir semuanya berdasarkan pada agama.[29] Untuk mengambarkan data sejarah yang nyata tentang peran agama di Aceh, dalam manuskrip kitab Tazkirah Thâbaqat Jumû‘ Sultân As-Salâtîn disebutkan bahwa:

“Syahdan ( ) maka ketahui oleh hai talib bahwa pada negeri Islam dalam seluruh dunia ini dari dahulu sampai sekarang hingga akan datang tiap-tiap kerajaan ( ) Islam hendaklah memegang tiga perkara pertama qanun syara‘ Allah kedua qanun syara‘ Rasul Allah ketiga qanun syara‘ kerajaan maka tiga macam ( ) seperti yang tersebut maka hendaklah memegang oleh sulthan-sulthan dengan teguh supaya negeri aman dan rakyat senang hidup dengan makmur ( ) wajib itu dua macam yang pertama wajib fardhu ain yang kedua wajib fardhu kifayah”.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa agama merupakan tiang pokok masyarakat Aceh. Karena itu, dengan semangat agama, semua persoalan di Aceh dapat diselesaikan. Dalam melawan penjajah, rakyat Aceh selalu melibatkan “agama di depan”. Tujuan yang hendak dicapai oleh agama adalah syahid.[30] Dan jika sudah syahid maka syurga adalah impian terakhir. Akibatnya, para syuhada di Aceh sangat banyak sekali. Ringkasnya, dengan ideologi jihad, kedatangan penjajah Belanda, menurut Azyumardi Azra, menjadi semacam “ rahmat terselubung”, bagi kelompok-kelompok etnis Muslim di kawasan ini.[31]

Pada saat yang sama, persoalan di Aceh juga selalu melibatkan agama. Misalnya, Gerakan Di/TII yang dipelopori oleh Daud Beureueh dalam Manifesto Pemberontak Aceh juga mengatasnamakan agama sebagai alasan gerakan tersebut. Untuk lebih lengkapnya mengenai teks manifesto tersebut, kami sebutkan di bawah ini:

“Atas nama Allah kami rakyat Aceh sudah membuat sejarah baru di atas persada tanah tumpah darah, kami berkehendak membentuk suatu Negara Islam.
Kami telah jemu melihat perkembangan-perkembangan atas dasar Negara Republik Indonesia, betapa tidak, sejak dahulu kami berharap, bercita-bercita negara berkisar atas dasar Islam, akan tetapi jangankan terujud apa yang kami idam-idamkan, malahan sebaliknya semakin hari tampak pada kami ada di antara pemuka-pemuka Indonesia mencoba membelok ke arah yang sesat.
… Jika pidana Tuhan tidak berlaku, itu berarti menyimpang dari Ketuhanan Yang Maha Esa.
Andaikan Undang-Undang Dasar R.I. sudah memberi jaminan kemerdekaan beragama c.q. Islam, sudah lama pula dapat berjalan hukum-hukum agama di tanah Aceh, yang rakyatnya 100 persen beragama Islam.
Malahan oleh Kejaksaan Agung sendiri pernah mencoba-coba mengeluarkan berkhotbah di mesjid atau di tempat-tempat lain yang katanya tempat agama, yang berisi politik, padahal bagi kami politik ialah sebagian dari agama yang kami anut, kalau boleh kami mengatakan bahwa Kejaksaan Agung ialah instansi resmi yang mula-mula mencoba menghalangi-halangi kami beragama, yang harus diminta pertanggung jawaban di hadapan Undang-Undang Dasar Negara dan di depan Tuhan, jika orang dari Kejaksaan Agung juga beragama Islam dan beriman kepada Tuhan.
…. Rasa sedih dan kesal ini memupuk keinginan kami untuk membentuk suatu Negara Islam. Andaikata orang menyalahkan kami, maka kesalahan itu harus mula-mulanya ditimpakan kepada pundak Sukarno sendiri.
Andaikata orang mengatakan pembentukan Negara Islam di Aceh berlawanan dengan hukum dan mengakibatkan kekacauan, kami akan mengatakan bahwa tindakan kami ini disebabkan oleh hukum yang kacau atau karena kekacauan hukum; tentu tidak heran; kekacauan akibat (karena) kekacauan hukum, tentu orang tidak dapat memperbaiki akibat sebelum ia sendiri memperbaiki asal pokok musababnya….”[32]

Jadi, di Aceh agama dijadikan standar dalam segala sisi kehidupannya. Jika sesuatu hal yang tidak bertentangan dengan agama, maka hal tersebut tidak akan dipermasalahkan. Begitu juga sebaliknya, jika ada masalah bertentangan dengan agama, maka nyawa sebagai taruhannya. Untuk itu, sejarah telah membuktikannya.

Pantulan Sejarah Terhadap Persoalan Aceh Sekarang

Dari uraian sejarah di atas, tampaknya gejolak di Aceh tidak lepas dari konteks sejarah. Karenanya, untuk menganalisa masalah Aceh, berikut ini akan diketengahkah beberapa titik balik sejarah Aceh yang sedikit banyak mengalami paradoks.

a) Setelah melihat kekuatan politik Aceh tempoe doeloe, maka hal yang pertama yang terjadi di Aceh adalah merosotnya kekuataan politik di Aceh, baik itu di kalangan rakyat baik di dalam maupun di luar Aceh. Dahulu, persatuan kerajaan Islam Aceh telah menyebabkan daerah ini mampu menguasai sampai ke Semenanjung Malaka. Sekarang setelah tidak adanya persatuan politik tentang kesadaran akan sebagai rakyat Aceh, persoalan yang terjadi tidak pernah terselesaikan. Indikasi yang menunjukkan ke arah tersebut nyata di depan mata. Dulu, rakyat Aceh mendapat bantuan dari berbagai kerajaan (negara) Islam. Sekarang setelah kekuatan politik lemah, tidak ada satu negara pun yang membantu Aceh.

Selain indikasi di atas, rakyat Aceh tidak pernah bersatu dalam satu ikatan. Dalam konteks ini, istilah lain adalah pengkhianat. Hampir seluruh perjuangan bangsa Aceh kandas di tangan pengkhianat. Para syuhada, kecuali gugur secara wajar, banyak juga yang wafat karena ulah pengkhianat. Watak ini sampai sekarang masih membekas. Para pengkhianat ini selalu melintasi sejarah Aceh.[33] Mereka terkadang secara terang-terangan menjual Aceh kepada penjajah atau juga dengan cara diam-diam. Adanya pengkhianat ini telah mengkandaskan perjuangan bangsa Aceh sejak zaman Belanda. Sejauh pengetahuan penulis, Teuku Chik Di Tiro meninggal setelah diracuni oleh seorang janda. Cut Nyak Dhien ditawan oleh Belanda karena diberitahu oleh salah seorang kawannya. Masih banyak bentuk pengkhianatan lain yang sampai sekarang membekas dalam benak rakyat Aceh.

Selain pengkhianatan, di Aceh juga terjadi “dendam sejarah” yang sampai sekarang masih api dalam sekam. Akibat dari “dendam sejarah”, tidak heran jika ada segolongan rakyat Aceh tidak punya keinginan menyelesaikan kasus Aceh. “Dendam sejarah” tersebut adalah “Peristiwa Cumbok”. Peristiwa ini, menurut Taufik Abdullah, “revolusi sosial” di Aceh. Inti dari “revolusi” tersebut banyak uleebalang yang menemui ajalnya, dan banyak pula harta mereka yang dirampas.[34] Efek dari peristiwa tersebut telah menyebabkan rasa persatuan di kalangan rakyat Aceh melentur sehingga sangat mudah dimasuki oleh “penjajah” model baru. “Penjajah” ini sangat paham akan kekuatan rakyat Aceh, sehingga yang pertama kali dikikis habis adalah rasa “memiliki” Aceh.

Orang Aceh Utara mengatakan bahwa dirinya adalah orang “paling” Aceh, sebab kawasan ini banyak industri vital. Begitu juga Aceh Pidie juga menyebutkan bahwa dirinya orang “paling” Aceh, karena dari daerahnya banyak muncul tokoh-tokoh penting dalam sejarah Aceh. Pada saat yang sama, orang Gayo yang tidak ingin disebut orang Aceh. Karenanya, mereka selalu menyebut dirinya “orang Gayo”.[35] Padahal dalam sejarah bangsa Aceh, persaingan tingkat inter-etnis lokal tidak pernah ada. Dahulu para pahlawan dalam bergerilya hampir menyisir seluruh bagian Aceh. Kenapa sekarang, ketika sudah merdeka kita membuat “kapling ideologi”. Sesungguhnya, hal tersebut tidak pernah terjadi dalam sejarah Aceh.

Kenyataan ini, adalah potensi yang menciptakan perpecahan di Aceh. Potensi tersebut dapat dibaca oleh “musuh” baik itu dari dalam maupun dari luar. Karenanya tidak heran jika sekarang peta pergerakan perjuangan di Aceh sangat beragam. Di tingkat lapangan ditemui GAM dengan rakyat. Di tingkat menengah dijumpai para mahasiswa dan aktivis LSM yang mempunyai beragam orientasi tentang persoalan Aceh. Di tingkat atas, para elit politik yang “bermain” di Jakarta, Aceh dan luar negeri.

GAM cenderung mendekati rakyat dengan pendekatan sejarah. Belum lagi persoalan GAM Cantoi[36] yang memeras rakyat. Di sini membuktikan rakyat Aceh belum matang dalam mempelajari politik. Memang jika semua kita membenarkan gerakan kita atas nama sejarah, maka sejarah yang mana yang kita harapkan dari masyarakat. Mengapa sejarah tersebut tidak dijadikan sebagai pusat kesadaran kolektif masyarakat. Maksudnya, jika menurut sejarah, bangsa Aceh berhasil mengapa keberhasilan tersebut tidak kita contoh. Apakah sejarah hanya untuk membangkitkan semangat tanpa program dan target yang nyata.

Hal yang sama juga terjadi pada para mahasiswa penggagas Referendum, yang menurut hemat penulis telah tidak bertanggung jawab dalam menggulirkan isu tersebut. Awalnya, isu tersebut bisa menjadi pendidikan politik masyarakat Aceh. Sayangnya istilah tersebut diartikan dengan merdeka. Kekeliruan ini tentunya dimanfaatkan oleh kalangan yang menginginkan Aceh tetap kacau. Secara istilah, referendum adalah penyerahan suatu masalah kepada orang banyak supaya mereka menentukan (jadi, tidak diputuskan oleh rapat atau oleh parlemen); penyerahan suatu persoalan supaya diputuskan dengan pemungutan suara umum (semua anggota suatu perkumpulan atau segenap rakyat). Dalam hal ini, referendum ada dua yaitu referendum fakultatif tidak wajib meminta pendapat secara langsung (bergantung pada putusan penguasa), misal penetapan undang-undang; referendum obligator kewajiban meminta pendapat rakyat secara langsung dalam mengubah sesuatu, misal perubahan konstitusional.[37] Dalam konteks tersebut, nampaknya sosialisasi referendum di Aceh telah mengalami kegagalan sehingga yang ditengarai oleh Jeda Kemanusiaan yang secara hukum tidak mengakhiri proses pembantaian di Aceh. Sekali lagi, kalangan yang mensosialisasikan referendum telah terjebak ke dalam makna “merdeka” sehingga rakyat mengharapkan referendum yang oleh mahasiswa sampai saat ini belum bisa direalisasikan. Namun demikian, usaha ke arah tersebut patut dihargai meskipun dengan beberapa catatan di atas.
Adapun para elit politik dapat dibagi ke dalam empat golongan.

Pertama, mendukung sepenuhnya dan secara lantang mensuarakan kehendak rakyat Aceh. Namun terkadang usaha mereka kandas di tengah jalan. Ada yang diculik, dibunuh dan dibantai. Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah Aceh tidak pernah terselesaikan.
Kedua, mendukung tapi tidak memperlihatkan dukungannya. Biasanya dukungan tersebut muncul ketika menyimak berita tentang Aceh. Kelompok ini biasanya sangat dekat dengan orang Aceh, tapi tidak punya “kuasa” dalam pengambilan keputusan politik.

Ketiga, tidak mendukung sepenuhnya. Kalangan ini secara terang-terangan memperlihatkan ketidaksukaan pada rakyat Aceh. Mereka ada yang terdiri dari orang Aceh dan bukan orang Aceh. Orang Aceh yang dimaksud adalah mereka yang punya “dendam sejarah” dan telah menikmati hasil keringatnya yang tidak mau “diganggu”. Sedangkan orang luar Aceh merupakan orang-orang yang punya kepentingan di Aceh baik secara politik maupun ekonomi. Nampaknya faktor terakhir lebih dominan ketimbang faktor pertama.

Keempat, tidak mendukung penyelesaian kasus Aceh, namun tidak memperlihatkan ketidakinginannya. Mereka cenderung bermain di belakang layar. Tujuan yang hendak dicapai, adalah sama dengan kelompok ketiga, tapi mereka punya pilihan lain jika keinginan mereka tidak tercapai. Atau dengan kata lain, jika perjuangan rakyat Aceh berhasil, maka mereka akan ke pilihan lain.

b) Pendidikan Aceh telah merosot ke titik nadir. Dulu Aceh menjadi pusat studi di Asia Tenggara. Sekarang, malah sebaliknya, kita orang Aceh “hengkang” dari Aceh ke luar Aceh dan mutu pendidikannya sangat rendah. Di tambah lagi mutu SDM kita sangat rendah. Akibatnya, dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang tinggi tidak didukung oleh SDM yang memadai yang akhirnya hasil-hasil bumi Aceh banyak dinikmati oleh non-bangsa Aceh.

Hemat penulis, kekuatan pendidikan di Aceh, sekarang ini banyak dikikis habis. Bukti konkret adalah pembakaran sekolah-sekolah dan sibuknya mahasiswa Aceh dalam gejolak di Aceh. Sehingga dapat dibayangkan, satu generasi Aceh akan bodoh total. Ramalan ini bukan mengada-ada. Jika usia 7 tahun (2000) tidak sekolah atau tidak ada keamanan, maka umur 25 tahun (2018) sebagai usia produktif akan berkurang mutu pendidikan di Aceh. Bisa dibayangkan bagaimana sejarah masa depan Aceh nantinya. Semua aspek kehidupan sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan rakyat. Andai sejarah masa depan menjadikan bangsa Aceh merdeka, satu pertanyaan yang mungkin muncul yaitu bagaimana mutu pendidikan bangsa Aceh. Kita tentunya tidak ingin seperti Timor Timur. Begitu juga jika diberlakukan otonomi khusus, apakah bangsa Aceh siap mengelola hasil-hasil buminya.

Keraguan ini bukan tanpa alasan mengingat seluruh lapisan masyarakat Aceh telah melupakan pendidikan. Hampir semua bangsa Aceh melupakan faktor pendidikan, khususnya bagi generasi muda. Begitu juga, jika semua pemuda Aceh memanggul senjata atau demontrasi maka dapat dibayangkan pada tahun 2015, posisi Aceh dalam percaturan ilmu pengetahuan akan mundur ke belakang. Untuk itu, perlu dikembangkan lagi wajib belajar bagi mereka dan mau kembali membangun Aceh.

Kenyataan bahwa di Aceh terjadi pembodohan besar-besaran adalah bukan hal yang mesti dipungkiri. Sebab, cara pembodohan tersebut di Aceh sangat sistematis dan ini harus disadari oleh kita. Cara-cara tersebut adalah dengan membakar sekolah-sekolah, membantai para ulama,[38] dan membuat ketegangan di tengah-tengah masyarakat Aceh. Menurut sejarah, hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh Belanda ketika menjajah Aceh. Misalnya, dayah dibakar berikut kitab-kitabnya, ulama dibantai, masyarakat dibuat resah. Dengan demikian, dibutuhkan kesiagaan penuh untuk membangkitkan kembali pendidikan di Aceh.

Jika hal di atas, tidak menjadi perhatian kita, maka perjuangan bangsa Aceh akan sia-sia. Sebab, di era globalisasi yang akan berperan adalah teknologi dan ekonomi, di samping juga agama akan memegang peran yang signifikan.[39] Artinya, apabila bangsa Aceh ingin membuat sejarah lagi, maka tiga hal tersebut harus menjadi titik tekan dalam segala bentuk perjuangannya.
c) Agama tidak lagi menjadi perhatian dalam kehidupan di Aceh. Fenomena ini tidak sepenuhnya benar, namun arah kesana sudah nampak. Agama tidak lagi menjadi pertimbangan di Aceh. Nyawa, harta, wanita adalah hal yang biasa. Seorang yang membenci orang lain, nyawa adalah taruhannya. Hal ini memang telah terjadi sejak zaman penjajahan di Aceh. Dari waktu ke waktu, setiap nyawa pasti melayang di bumi ini. Bagi yang berjuang, nyawa adalah taruhan yang sangat cocok untuk mencapai kesyahidan. Dalam ini, agama adalah landasan. Tapi, bagi para “penjajah” nyawa adalah salah satu dari bentuk ”komando” yang harus dipatuhi.

Memang di Aceh akan berlakukan otonomi khusus yang diterjemahkan dengan semua urusan kecuali tiga urusan, yaitu hubungan luar negeri, pertahanan (keluar) dan moneter, diserahkan kepada Daerah (selanjutnya disebut Nanggrau Aceh Darussalam – NAD). Atau dalam bahasa Dzulkarnain Amin, Aceh memperoleh “kemerdekaan ke dalam”.[40]

Dengan demikian, peran agama akan sangat menentukan tentang bagaimana aplikasi dari otonomi khusus. Untuk itu, ulama, umara dan rakyat Aceh sejatinya menjadikan agama sebagai landasan dalam pelaksanaan otonomi tersebut. Namun kendala muncul lagi yaitu bagaimana menerapkan agama dalam masyarakat yang sudah terkena “sindrom militerisme”. Istilah ini sengaja kami angkat guna memperlihatkan bahwa di Aceh sekarang gejala militerisme banyak ditemukan. Maraknya penghilangan nyawa secara paksa dan penyebaran fitnah adalah salah satu fenomena yang banyak ditemui di Aceh. Akhirnya, posisi agama akan sangat dilematis yang pada gilirannya penerapan agama ( baca: hukum) di Aceh akan menemui jalan buntu. Sebab, untuk melaksanakan hal tersebut dibutuhkan undang-undang yang konon berita yang diterima RUU No.44 tahun 1999 belum disahkan sampai tulisan ini disampaikan.[41]

Jika RUU tersebut disahkan, maka perjuangan bangsa Aceh akan berhasil, namun jika tidak, perjuangan bangsa Aceh akan menebarkan sebanyak mungkin kehilangan nyawa dan fitnah. Dengan perkataan lain, “jalan buntu” di atas harus dicari “jalan alternatif” yaitu kemauan politik (political will) dari lima komponen perjuangan bangsa Aceh di atas (GAM, rakyat, mahasiswa, LSM, dan elit politik Aceh). Kelima komponen tersebut, sejatinya duduk dalam “satu meja” bermusyawarah bukan malah menciptakan konflik yang sama sekali merugikan masing-masing pihak.

Manakala hal tersebut terjadi, memori sejarah perjuangan bangsa Aceh tentang keserasian antara ulama, umara dan rakyat di Aceh akan terulang kembali. Kita mungkin masih ingat ketika perjuangan bangsa Aceh melawan Belanda dimana cara Belanda dalam menaklukan Aceh adalah dengan cara memecah belah bangsa Aceh, gambaran ini dapat diringkas sebagai berikut:
“Dalam usaha mereka untuk menguasai Aceh, Belanda mencoba untuk memisahkan kekuatan-kekuatan tradisional –sultan, uleebalang, dan ulama- dengan menawarkan “pemerintahan sendiri” (“self governing”) bagi para uleebalang dengan cara korteverklaring (deklarasi singkat) pada tahun 1874. Cara ini menghasilkan hubungan yang tidak harmonis antara uleebalang dan ulama, yang akhirnya terjadi konflik berdarah di antara mereka selang beberapa waktu setelah Indonesia merdeka pada 1945. Pada dasarnya, perselisihan ini merupakan hasil rekayasa Belanda yang dianjurkan oleh Snouck Hurgronje pada akhir abad ini.”[42]

Akhirnya,

“Dengan cara-cara di atas, Belanda berhasil memecah belah persatuan rakyat Aceh, yang pada gilirannya menyebabkan adanya konflik yang berkelanjutan antara kelompok yang pro-sultan dan pro-uleebalang. Di antara para uleebalang, ada yang sudah mempersiapkan untuk merebut korteverklaring, dan ada juga beberapa yang masih setia pada sultan. Kendatipun demikian, sultan memperoleh dukungan yang sangat kuat dari ulama, hal mana sangat anti terhadap Belanda. Dengan begitu, mereka memimpin perlawanan terhadap mereka. Bersama dengan para aristokrat yang masih mendukung sultan, para ulama ikut perang yang dilandaskan pada ajaran agama. Dengan menggunakan strategi perang gerilya, mereka terus-menerus berjuang dalam beberapa tahun untuk menghalangi Belanda yang membawa agama dalam kontrol mereka selama sepuluh tahun setelah sultan ditawan. Dengan demikian, Belanda tidak berhasil memerintah di Aceh sampai akhir tahun 1918, selama 45 tahun setelah meletus berperang.”[43]

Demikianlah yang dilakukan oleh Belanda dan nampaknya apa yang terjadi sekarang di Aceh tidak jauh berbeda dengan ilustrasi di atas. Teori Snouck dipraktekkan secara sistematis namun agak sedikit kejam, khususnya dalam bidang agama. Bukan maksud untuk membangkitkan rasa kemarahan, tragedi penerapan DOM di Aceh adalah bukti sejarah hitam dalam kehidupan masyarakat Aceh. Dalam hal ini, korban nyawa, harta, “perawan” (baca: pemerkosaan) adalah catatan pelanggaran HAM yang sampai sekarang belum ada satu pun disidangkan menurut hukum negara Indonesia atau hukum Islam.

Setidaknya, menurut laporan catatan berbagai sumber, catatan pelanggaran HAM di Aceh sebagai berikut: Versi FP HAM 25 Kasus Tersadis. 1) Tak boleh tutup aurat saat shalat; 2) digorok dan rumah korban dibakar; 3) rumah terbakar, tak diganti rugi; 4) diikat, ditarik ramai-ramai, lalu didor; 5) diganduli batu, lalu dibenam ke sungai; 6) ajimat dicabut dan disiksa; 7) ditembak, kemudian kuburnya dibongkar; 8) digebuk, dicampak ke mobil, lalu dikubur massal; 9) ditembak di depan umum; 10) diciduk di masjid, dibantai di lapangan; 11) dijadikan tameng saat bertempur lawan GPK; 12) tangan dibedah, ditetesi air asam; 13) disiksa hingga mata kiri tak berfungsi; 14) diculik serempak lalu dibunuh massal; 15) santri diculik, lalu dibantai; 16) kepala dikuliti depan anak; 17) ditembak dalam sumur; 18) ditaruh pemberat besi; 19) disiksa sembilan malam, dilapari; 20) suami dibuang, istri disentrum: 21) semua gigi dirontokkan; 22) cacat karena dipukul dengan balok; 23) tulang rusuk dipatahkan; 24) digantung, kepala ke bawah; 25) diperkosa, hamil, ditinggal.[44]

Menurut versi AGAM, ada dua belas cara penganiayaan yang terjadi di Aceh terhadap tahanan selama DOM sebagai berikut: 1) disepak dan diterjang di bagian yang lemah dengan tujuan mencederakan; 2) pelir tahanan dijepit hancur dengan menggunakan tang; 3) Kaki kursi diletakkan ke atas anak jari kaki tahanan itu, kemudian para tentara duduk di atasnya untuk menambahkan tekanan atas anak kaki mereka sampai remuk–redam hancur berdarah; 4) telapak tangan dan kaki tahanan dipaku seperti orang yang disalin, hanya tiang salibnya saja yang tidak digunakan; 5) tahanan-tahanan direbus dengan air panas; 6) tahanan direndamkan berhari-hari atau berminggu-minggu dalam kolam air najis; 7) tahanan digantung kepala ke bawah dan kaki ke atas; 8) tubuh tahanan ditonjok dengan puntung rokok dan besi panas; 9) tahanan dipukuli dengan batang besi atau tangkai-tangkai yang keras berlapiskan papan tipis (triplek) di antara senjata tajam dengan tubuhnya supaya bila dipukuli tinggal bekas tetapi rusak di dalam badan tersebut semakin parah, sehingga mereka muntah darah; 10) kawat besi yang tajam dimasukkan ke dalam saluran kencing kemaluan kemudian diputar-putar kawat itu sehingga mengakibatkan sakit yang tidak terhingga; 11) tahanan-tahanan diikat ke sebuah balok es 1,5 meter, yang berjam-jam lamanya baru cair. Begitu mencair es batu tersebut, tahanan tersebut menjadi dan sudah tidak sadarkan diri; 12) ada di antaranya yang dicungkil matanya.[45]

Adapun pelanggaran HAM terhadap perempuan adalah menarik untuk mengutip versi Al-Chaidar (Aceh Bersimbah Darah), dkk. ada 12 cara yaitu 1) wanita Aceh diperkosa tiga tentara; 2) pelecehan seksual terhadap kaum wanita; 3) diperkosa, hamil, lalu ditinggal begitu saja; 4) gadis korban perkosaan melahirkan anak pemerkosa; 5) diperkosa sambil berdiri; 6) diperkosa, disetrum dan dicambuk dengan kabel; 7) ditelanjangi massal; 8) gadis cacat diperkosa oleh tentara yang sedang mabuk; 9)suami diculik, istri dilecehkan; 10) diambil paksa dan diperkosa; 11) diarak telanjang, lalu didor; 12) digagahi di depan anaknya.[46]

Data-data di atas adalah bukti nyata bahwa agama tidak lagi disegani oleh para pelanggar HAM. Ini membuktikan bahwa sebutan Serambi Mekkah tidak tepat lagi. Sebab jika yang namanya Mekkah, maka setiap darah di atas tempat tersebut adalah haram hukumnya kecuali murtad. Karena itu, sebutan “Serambi Mekkah” harus didefinisikan kembali dalam konteks ke-Aceh-an baru.

Paparan di atas merupakan pengingkaran sejarah bangsa Aceh terhadap apa yang sudah dibangun oleh para pendahulu ternyata disia-siakan. Dalam hal ini, ada pendapat yang menyebutkan mereka (para indatu kita) telah berjuang dan berkarya dengan baik sesuai dengan masanya. Kita tidak boleh bertepuk tangan atas kejayaan mereka, kita justru dituntut untuk berkarya sendiri.[47] Oleh karenanya tuntutan tersebut harus menjadi agenda kita semua sebagai generasi baru Aceh.

Dari paparan di atas ada beberapa hal yang dapat digarisbawahi. Pertama, bahwa perjuangan bangsa Aceh merupakan tugas kita semua rakyat Aceh, tanpa kecuali. Oleh karena itu, skat-skat perbedaan antara kita seharusnya mulai di kikis. Dengan cara demikian, kajian sejarah di atas, merupakan salah satu pedoman dalam melakukan perjuangan.

Kedua, bentuk perjuangan dengan kesadaran sejarah adalah perjuangan yang menyeluruh. Maksudnya, perjuangan bangsa Aceh harus dilaksanakan secara kolektif tanpa ada pengembosan atau pengkhianat. Jika sejarah, membuktikan bahwa bangsa Aceh mampu mengusir penjajah, mengapa kita di era modern tidak mampu berbuat demikian. Dengan perkataan lain, perjuangan bangsa Aceh harus didefinisikan ulang yaitu perjuangan bangsa Aceh untuk golongan, kalangan atau demi tanah Rencong. Jika demi kalangan dan golongan, maka sampai kapanpun perjuangan bangsa Aceh akan tetap mengalami kegagalan. Namun jika perjuangan demi tanah pertiwi Aceh, maka Insya Allah bantuan akan datang seperti para indatu kita dulu berjuang.

Ketiga, khusus bagi generasi muda adalah bagaimana mempersiapkan Aceh di masa depan bukan malah terjebak pada permasalahan politik yang tidak jelas. Oleh karenanya, pendidikan merupakan salah satu persiapan untuk arah ke sana. Sebab untuk mengharapkan generasi sekarang berjuang demi Aceh adalah harapan yang berlebihan. Karena, perjuangan selalu membutuh waktu dan ruang. Mereka tentu telah berjasa dan pada saat yang sama Aceh juga masih menunggu jasa-jasa kita.

Akhirnya, saran saya kepada kita adalah mari kita membuat sejarah yang akan dibaca oleh cucu kita sebagaimana kita membaca sejarah nenek moyang kita. Sebab walau bagaimanapun sejarah adalah cermin suatu bangsa.


[1]H.M. Zainuddin, Tarich Atjeh dan Nusantara, (Medan: Pustaka Iskandar Muda, 1961).
[2]Ibrahim Alfian, Perang di Jalan Allah, (Jakarta: Sinar Harapan, 1987); idem, Wajah Aceh dalam Lintasan Sejarah, (Banda Aceh: Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh. 1999).
[3]Lee Kam Hing, The Sultanate of Aceh: Relations with the British 1760-1824, (Kuala Lumpur: Oxford University Press, 1995).
[4]C. Snouck Hurgronje, Aceh: Rakyat dan adat Istiadatnya, 2 Jilid (Jakarta: INIS, 1997).
[5]Sejauh ini, meskipun bukan peneliti sejarah, penulis telah mengumpulkan beberapa literatur sejarah tentang Aceh yang ditulis oleh berbagai pihak. Untuk lebih mendalami dan mengerti sejarah Aceh, maka penulis menganjurkan untuk membaca beberapa karya berikut: Luthfi Auni, ”The Decline of The Islamic Empire of Aceh,” Tesis M.A. McGill University, (1993); Amirul Hadi, ”Aceh and The Portuguese: A Study of the Struggle of Islam in Southeast Asia 1500-1579,” Tesis M.A. McGill University, (1992); M. Hasbi Amiruddin, ”The Response of The Ulama Dayah to the Modernization of Islamic Law in Aceh,” Tesis M.A. McGill University, (1994); Hamdiah Latif, ”Persatuan Ulama Aceh (PUSA): Its Contribution to Educational Reforms in Aceh,” Tesis M.A, McGill University, (1992); Amran Zamzami, Jihad Akbar di Medan Area, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990). Namun dewasa ini, sejak pergolakan Aceh, sejarah Aceh juga masih ditulis. Baca misalnya, Al-Chaidar, dkk., Aceh Bersimbah Darah: Mengungkap Penerapan Status Daerah Operasi Militer (DOM) Di Aceh 1989-1998, (Jakarta: Pustaka AL-Kautsar, 1999); Yusra Habib Abdul Ghani, Mengapa Sumatera Menggugat, (Biro Penerangan Acheh-Sumatera National Liberation Front, 2000); Fikar W. Eda dan S. Satya Dharma (peny.), Aceh Menggugat: Sepuluh Tahun Rakyat Aceh di Bawah Tekanan Militer, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999); Kaoy Syah dan Lukman Hakiem, Keistimewaan Aceh dalam Lintasan Sejarah: Proses Pembentukan UU No.44/1999, (Jakarta: Pengurus Besar Al-Jami’iyatul Washliyah, 2000).
[6]Kasus kongkret adalah apa yang dialami oleh bangsa Indonesia, menurut Asvi Warman Adam, pada masa awal Orde Baru, strategi pengendalian sejarah mencakup dua hal: pertama, mereduksi peran Soekarno, dan kedua, membesar-besarkan jasa Soeharto. Lihat Asvi Warman Adam, ”Pengendalian Sejarah Sejak Orde Baru,” dalam Henri Chambert-loir dan Hasan Muarif Ambary (ed.), Panggung Sejarah: Persembahan kepada Prof. Dr. Denys Lombard, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1999), 572.
[7]Taufik Abdullah, Islam dan Masyarakat: Pantulan Sejarah Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 1996), 161.
[8]Asvi Warman Adam, Pengendalian Sejarah, 576.
[9]Sejauh pengetahuan penulis, pendekatan sejarah sering digunakan oleh Gerakan Acheh Merdeka dalam mensosialisasikan program-programnya. Lihat misalnya Tengku Hasan di Tiro,”Perkara & Alasan Perdjuangan Angkatan Atjèh Sumatera Merdéka”, Tjeramah :Dimuka Scandinavian Association of Southeast Asian Social Studies Göteborg, Sweden, 23 Agustus, 1985. Untuk membuktikan asumsi ini, penulis mengutip sepenggal ceramah Hasan Di Tiro,” Lama sekali sebelum kedatangan pendjadjahan2 Eropa Barat ke Dunia Melaju (Asia Tenggara) Atjeh sudah mendjadi satu negara merdeka jang berdaulat jang diakui dunia internasional di Sumatera. Pada waktu itu negara merdeka itu lebih terkenal dengan nama Keradjaan Atjeh, tetapi kemudian mendjadi lebih terkenal dengan nama sebuah pelabuhannja jang sering dikundjungi oleh kapal-kapal Eropa, jaitu pelabuhan ‘Samudra’ di Atjeh Utara, jang dari padanja berasal nama Sumatera. Buku Larouse Grand Dictionnaire Universelle, menggambarkan Keradjaan Atjeh pada waktu itu sebagai "bangsa jang paling berkuasa di Dunia Melaju atau Hindia Timur, pada achir abad ke-16 dan sampai pertengahan abad ke-17. ("Vers la fin du XVIe siècle et jusqu’ à la moitië du XVIIe, les Achins etaient la nation dominante de l’archipel Indien.") Vol.I, p.70, Paris, 1886. Sebuah sumber sedjarah jang besar jang lain, La Grand Encyclopedie, menulis sebagai berikut: "Pada tahun 1582, bansa Atjeh sudah meluaskan kekuasaannja atas pulau2 Sunda (Sumatera, Djawa, Borneo, dll), atas satu bagian dari semenandjung Tanah Melaju, dan mempunjai hubungan dengan segala bangsa jang melajari lautan Hindia, dari Djepang sampai ke Arab. Sedjarah peperangan jang lama sekali jang dilantjarkan oleh bangsa Atjeh terhadap bangsa Portugis jang menduduki Malaka sedjak permulaan abad ke-16, adalah halaman2 jang tidak kurang kemegahan dan kebesarannya dalam sedjarah bangsa Atjeh. Pada tahun 1586, seorang Sultan Atjeh menjerang Portugis di Malaka dengan sebuah armada yang tediri dari 500 buah kapal perang dan 60,000 tentera laut." ("En 1582, ils avaint étandu leur Malacca depuis le commentcement du XVIe siècle n’est pas une des pages les moins prépondérance sur les iles de la Sonde, sur une partie de la Presque ‘ile de Malacca, ils étaient en relation avec tous les pays que baigne l’océan Indien depuis le Japan jusqu´ à glorieuse de l’ histoire des Atchinois. En 1586, un de leur Sultans attaque les Portugais avec une flotte d’ environ 500 voiles montée par 60,000 marins." (Vol.IV,p.402, Paris,1874)”. Lihat juga “Pernjataan Atjeh Sumatera Merdeka Kembali,” oleh Tengku Hasan di Tiro, 4 Desember, 1976, dimuat dalam AGAM: Madjallah Angkatan Atjeh Meurdehka, No.40 (1991), 72-74; idem,”Nasionalisme Indonesia,” Suara Acheh Merdeka, edisi VI Desember (1995), 22-23. Tulisan ini kembali dimuat dalam Yusra Habib Abdul Ghani, Mengapa Sumatera Menggugat, 42-52. Lebih dari itu, Tengku Hasan Di Tiro, konon menurut kabar tersiar adalah Wali Negara Acheh Merdeka. Dia memilih dirinya sendiri sebagai wali negara. Berikut petikan salah satu tulisan Hasan Di Tiro, ”Saya telah menanda-tangani Surat Pernyataan Acheh/Sumatera Merdeka sebagai Negara Sambungan atas kelegalan Hak Successor State sebab pada waktu ini saya yang berhak (bertugas) sebagai Wali Negara Acheh sebagai Tengku Tjhik di Tiro menggantikan (cetak miring dari penulis) Yang Mulia Nenekanda Tengku Tjhik Mahyeddin dan Pamanda Tengku Tjhik Ma’at, yang gugur pada 3 Desember, 1991, dalam perang dengan Belanda.” Lihat Tengku Hasan Di Tiro,”Konsep-Konsep Ideologi Acheh Merdeka,” Suara Acheh Merdeka, (1995), 34. Untuk mengetahui latarbelakang mengapa Hasan di Tiro mendirikan organisasi Acheh Merdeka, baca Tengku Hasan di Tiro, The Price of Freedom: The Unfinished Diary of Tengku Hasan di Tiro, (National Liberation Front of Acheh Sumatra, 1984).
[10]Penting dicatat bahwa pada saat kekuatan-kekuatan imperialis Barat telah mematahkan kekuatan sebagian besar negara-negara Islam, pada saat itulah, pada permulaan abad XVI, lahirlah “Lima Besar Islam” yang terikat dalam suatu kerjasama ekonomi, politik, militer dan kebudayaan. Lima Besar Islam yang dimaksud yaitu: 1. Kerajaan Turki Usmaniyah, yang berpusat di Istambul, 2. Kerajaan Islam Maroko di Afrika Utara, 3. Kerajaan Islam Isfahan di Timur Tengah, 4. Kerajaan Akra di India, 5. Kerajaan Aceh Darussalam di Asia Tenggara. Baca, Ali Hasjmy,”Banda Aceh Darussalam Pusat Kegiatan Ilmu dan Kebudayaan,” dalam Ismail Suni (ed.), Bunga Rampai Tentang Aceh, 208.
[11]Asal kata Peureulak menurut Ali Hasjmy adalah sebagai berikut: di satu daerah di wilayah Aceh Timur sekarang, banyak sekali tumbuh kayu besar, yang bernama “Kayei Peureulak” (Kayu Perlak), bahkan telah merupakan “Rimba Peureulak”. Kayei tersebut sangat baik untuk bahan pembuatan perahu, kapal, sehingga banyak dibeli oleh perusahaan-perusahaan kapal/perahu.… Kemudian para pengembara/pedagang sebelum “Zaman Islam” yang datang dari Cina, Arab, Persia, Hindi, Italia, Portugis dan lain-lainnya melalui Selat Melaka dan singgah di Pelabuhan daerah Kayei Peureulak, terus menyebut pelabuhan yang mereka singgahi itu dengan “Bandar Perlak”. Lihat A. Hasjmy, ”Adakah Kerajaan Islam Perlak Negara Islam Pertama di Asia Tengara,” dalam A. Hasymy (ed.), Sejarah Masuk,

gombal gembel


                                         gombal gembel




adek punya kabel UTP nggak....???
buat apaan bg ???
buat connect kin hati adek sama hati abg

mr.x : dek pinjam hape nya dong :)
mrs x : buat apa bang ?
mr.x : buat miskol hatimu :D
wuahahahahahaa :D

bg : deg tau g apa yg abg fikirkan malam ini ???
adeg : emangnya abg mikirin apa ????
bg : bg lagi mikirin kyk mana supaya deg g merajuk lagi ma abg ^_^

Tokoh kartun siapa yang paling romantis? Upin, Upinang Kau Dengan Bismillah.

tuan penjahat bsa bntu aq gk ???
bntu ap ??
curiin donk hti'y buat aq..krna aq gk bsa hdup tnpa dri'y.

KAMUUU salah satu pengemar 7icans yah?
koq tau. .?
karena kamu telah mengANDECA-ANDECI kan hati akyuuu.

kamu liat tu lampu nya tiba2 redup ..
emg nya knpa ?
krna dya minder cahaya kamu lbih terang drpada cahaya nya sndiri

Andre     : “Bapak kamu tukang ketoprak ya?”
B. Tamu : “Kok tau?”
Andre     : “soalnya kamu habis mengulek-ulek hatiku”.

 Sule tidak mau kalah dengan si Andre dan ikut merayu sang bintang tamu.

Sule        : “Bapak kamu tukang ketoprak ya?”
B. Tamu  : “Kok tau?”
Sule        : “Kemaren aku beli dua bungkus”

Ternyata masih banyak lagi jenis kata-kata gombal dan jayus yang mirip seperti kamus rayuannya Andre Taulany tersebut, seperti berikut:
cowok : “eh, bapak kamu maling ya?”
cewek : “kok jahat banget sih bilang bapak aku maling”
cowok : “iya, soalnya kamu pintar banget mencuri hatiku…”

cowok : “tau ga, misalnya aku ketemu sama jin botol, Cuma satu yang aku minta”
cewek : “memangnya kamu minta apa?”
cowok : “aku bakal minta biar bisa dekat terus sama kamu…”

cowok : “eh eh….badan kamu sakit gak?”
cewek : “sakit kenapa? aku nggak sakit kok”
cowok : “kan kamu bidadari yang barusan jatuh dari langit…”

cowok : “tiap habis ketemu kamu aku pasti masuk rumah sakit”
cewek : “lho, emang kenapa?”
cowok : “soalnya aku terserang virus cinta…”

cowok : “eh eh….bapak kamu penjual lampu ya?”
cewek : “engga tu, emang kenapa?”
cowok : “soalnya kamu selalu menerangi hatiku…”

cowok : “kamu ngerasa gerah gak?”
cewek : “nggak tu..emang kamu ngerasa gerah?”
cowok : “tiap bareng kamu kok rasanya gerah terus ya?”
cewek : “hmm…mungkin kamu belum mandi tu?”
cowok : “bukan itu, tapi mungkin karena aku sedang terbakar api asmara.”

cowok : “eh eh, kamu punya kunci apa aja?”
cewek : “emmm, aku ada kunci rumah, kunci motor, kunci inggris, kunci pas, kunci L…emang kenapa? kamu mau minjem?”
cowok : “emmm….tapi, ada nggak kunci yang bisa membuka hatimu?”

cowok : “eh eh, malam ini di langit ga ada bulan ya?”
cewek : “masa sih? o iya, kok bisa ya?”
cowok : “iya, soalnya dewi rembulannya ada di sini, lagi ngobrol sama aku”

cowok : “kamu capek nggak?”
cewek : “nggak sih..kenapa emang?”
cowok : “abis kayaknya kamu capek gitu..abis lari2 ya?”
cewek : “hmm…nggak juga tuh..emang aku keliatan kayak orang capek ya?”
cowok : “iya..aku tau kamu capek kok..soalnya kamu kan abis lari-lari di pikiranku…”

cowok :”bisa kita jadi teman aja?”
cewek :”loh, kita kan emang teman..kamu gimana sih?”
cowok : “tapi, gimana bisa jadi teman aja kalo hati ini berdebar-debar setiap ngeliat kamu?”

cowok : “kamu punya kompas nggak? aku pinjem donk”
cewek : “ada nih…buat apa? kamu mau naik gunung ya?”
cowok : “nggak…aku tersesat di hatimu…”

cowok : “kamu punya payung ga?”
cewek : “loh, emang kenapa? kan ga hujan..”
cowok : “ni hujan kok..”
cewek : “ih, matarinya terang gitu kok…”
cowok : “bukan hujan air…tapi hujan cintamu terlalu deras”

cowok : “eh, jangan duduk dekat bunga-bunga”
cewek : “lho, memang kenapa?”
cowok : “nanti bunga-bunganya layu”
cewek : “kok bisa?”
cowok : “iya..soalnya mereka malu kalah cantik sama kamu…”

cowok : “aduhhh kepalaku pusing banget neh..”
cewek : “kenapa?”
cowok : “soalnya kamu berputar-putar terus di kepalaku…”

cowok : “aduh gigiku sakitttt…”
cewek : “kenapa?? kebanyakan makan permen kamu tuh”
cowok : “nggak kok…”
cewek : “trus? kenapa kok bisa sakit?
cowok : “soalnya kamu manis bangettt…”

cowok : “bapakmu pilot ya?”
cewek : “nggak tuh…emang kenapa?”
cowok : “aneh…”
cewek : “kenapa sih????”
cowok : “soalnya kamu pinter banget diajarin melayang-layang di hatiku…”

cowok : “aneh banget sih..hmmm..gak biasanya….kok bisa ya…”
cewek : “apanya sih yang aneh??”
cowok : “ini lho…kok bisa sih kamu ga ada sayapnya??”
cewek : “loh, aku kan emang ga punya sayap…”
cowok : “emang ada bidadari yang gak punya sayap ya??”

cowok : “eh eh, kerasa gak ada gempa barusan?”
cewek : “nggak tuh…perasaanmu aja kali”
cowok : “oh, ternyata cuma hatiku saja yg bergetar kencang karena ada kamu”

cowok : “kamu suka tanaman ya?”
cewek : “nggg…iya, suka banget…emang kenapa?”
cowok : “karena cintamu, merindangi hatiku”

cowok : “hujannnn…plisssss….jangan berhenti….plissss….ya ya ya…jangan berhenti….”
cewek : “kok malah doain ujannya jangan berhenti?? aku kan gak mau keujanan…”
cowok : “gak apa apa..paling nggak nanti biar hatiku yang memayungi hatimu”

cowok : “aduh.. serem banget?”
cewek : “apanya?”
cowok : “petirnya…”
cewek : “mana? aku kok ga denger??”
cowok : “petirnya nyamber-nyamber di hati tauk tiap liat kamu!”

cowok : “rasanya semua jam pengen aku rusakin”
cewek : “kenapa?”
cowok : “rasanya semua tempat pengen aku gelapin..”
cewek : “aahh..kamu ni, ngelantur..”
cowok : “gimana gak ngelantur, tiap detik itu berharga tau..”
cewek : “iya aku tau…”
cowok : “apa lagi kalo sama kamu…”

cowok : “hmm…malam ini ga ada bintang”
cewek : “iya nih….”
cowok : “tau ga kenapa ga ada bintang malem ini?”
cewek : “kenapa emang?”
cowok : “kan semua bintang ada di mata kamu”

cewek : “halo? kamu di mana?”
cowok : “aku lagi sibuk nih”
cewek : “sibuk apa sih?”
cowok : “sibuk mikirin kamu..”

masih mau kata-kata gombal lagi ? oke kita lanjut..

cowok : “tiap malem, aku jalan-jalan”
cewek : “malem-malem? jalan-jalan ke mana kamu malem-malem gitu???”
cowok : “di hatimu….”

cowok : “eh, pinjem tanganmu dong..dua-duanya”
cewek : “hah buat apa?”
cowok : “udah, sini deh tanganmu”
cewek : (mengulurkan tangan)
cowok : “buka telapak tanganmu”
cewek : “kamu mau ngasi apa sih?”
cowok : “aku titip hatiku ya…”

cowok : “kamu percaya ga kalau aku bisa pergi ke masa depan naik mesin waktu”
cewek : “engga lah, mana mungkin…”
cowok : “beneran kok. Terus kamu tau ga aku geliat apa di masa depan?…”
cewek : “bohong… emangnya kamu ngeliat apa?”
cowok : “di masa depan, aku ngeliat kalo ternyata kita berdua jadi suami istri, terus anak kita ada empat orang, dua cowok sama dua cewek.”


cowok : “tau ga kalimat apa yang paling membuat hidupku jadi bahagia?”
cewek : “emang kalimat apa?”
cowok : “aku cinta padamu…”

dex garuang lgi instal ubuntu yah
dx garuang : kok thu si bg.........
bg : krna dx telah membuntukan hati bg buat dx.

cowok : “eh, kalo ada maling, kamu telpon ke mana ya?”
cewek : “110 dong”
cowok : “kalo ada kecelakaan?
cewek : “ambulans? 118 lah”
cowok : “kalo mau nanya informasi?”
cewek : “108 dong”
cowok : “kalo kamu kesepian, kamu boleh kok telpon aku”

cowok : “waktu kamu lahir, pasti ada hujan badai disertai petir”
cewek : “ah sok tau kamu…”
cowok : “pasti bener tuh…”
cewek : “masak?? emang iya?”
cowok : “pasti..soalnya surga pasti menangis sedih malaikat tercantiknya turun ke bumi



                                    Kata Kata Gombal

 





Tatap dia dengan penuh perasaan, trus ketika dia nanya
Ce : "Lo kenapa sih?"
Co : "Sakit ga sih?"
Ce : "Sakit kenapa?"
Co : "Bidadari kaya lo, jatuh dr langit.. Sakit ga sih ?"

"Sayang… kamu tau kan aku orangnya suka ngegombal… tapi kali ini aku serius! Kalo emang harus kita berpisah dan kamu pergi jauh, sejuta mil jarak memisahkan kita, walau aku ga punya duit, aku serius! Aku akan berenang mengarungi samudera! Sumpah!"

"Say tadi malem gw dapt telpon dari kayangan katanya mereka kehilangan 1 bidadarinya. Gw gak akan bilang lo ada di sini mmmuahh …."

Pas lagi telpon2an :
Cowo : Langit malam ini ga indah yaa…
Cewe : Emang knapa?
Cowo : Karena 2 bintang terindah nya ada di mata kamu….

Cowo : Mbak-mbak, maaf ya…
Cewe : Knapa?
Cowo : Minta tolong sebentar jangan bergerak…
Cewe : ?? Emang knapa mas? (Bingung karna ga kenal ama si cowo)
Cowo : Saya perlu bukti, jadi saya foto sebentar pake Handphone saya ya.. (cklik!! sambil ambil foto pake HP)
Cewe : ????? (tambah bingung) Bukti buat apa ya???
Cowo : Ngga….. Kmaren temen saya bilang ga ada tuh yang namanya "Cewek secantik bidadari". Dengan foto ini saya mau tunjukin kalo dia salah….
Cewe: ???????? Oya? (Mukanya merah, klepek klepek) hhehe

Gombal zaman kuda gigit besi
co : Neng abang mau ngomong nih neng
ce : Iya bang
co : Andai kate nih ye
ce : Iya bang
co : Andai kate neng itu kembang melati abang nih lebahnya neng
ce : Ah abang bisa aja

Gombal paling ampuh ni
"Sayy.. badan kamu kok tambah langsing bgt sih"

Co : Hari ini ada yang aneh deh
Ce : Apanya yang aneh?
Co : Soalnya hari ini kamu cantiiiik banget

"Kamu wanita tercantk yg pernah aku temui. !!!"
"gombal ini emang dah lama banget dari jaman compeni dulu, tapi kasiat nya masi terasa sampai sekarang….buktikan sendiri…….

Ngeliatin dia…
Pas dia mulai protes…
Sambil garuk2 kpala bilang "arghhh km kok cantik bgt sih…."

cowo : Say kamu kaya sendok!
cewe : Hah?
cowo : Iya,Soalnya kamu ngaduk-ngaduk hati ku!

Gak ada yang bisa ngegantiin lo di hati gw..

Hmm kamu biasa mandi pake gula yah??
Hah?!enggak koq!!!!apaan sih!!
Enggak soalnya senyum kamu manis sih. kalo ga langsung aja bilang "kamu cantik deh kalo senyum"

Jurus Kuku :
cewe : (Kumat manjanya) Mass.. cinta nggak sama aku?
cowo : Wah tentu aku cinta kamu, Dik..
cewe : Cinta mas seberapa besar?
cowo : Kalo cowo² lain mungkin akan bilang ke kekasihnya kalo cintanya setinggi gunung dan sedalam lautan.. tapi aku tidak..
cewe : Trus.. cinta mas seberapa dong??
cowo : Seujung kuku..
cewe : (Kaget dan kesel) Lhoo kok cuma seujung kuku??!!
cowo : Sebentar Dik.. gunung bisa runtuh dan lautan bisa kering, tapi kuku ini, biar dipotong habis juga pasti tumbuh lagi..
seperti cintaku padamu, takkan pernah habis..
cewe : …

Telah kutancapkan cinta itu kepadamu dalam kisah, hati biru, bunga biru,laut biru bahkan danau dan pepohonan semua membiru, Sayang……engkau telah membuat ruang cinta dalam satu sudut dihatiku, dan sudut itu takkan pernah terisi oleh siapapun.

co : Mencintai kamu bagaikan memegang mata pisau yang sangat tajam … semakin aku mencintaimu … semakin banyak darah bercucuran … mencintai mu benar2 membutuhkan pengorbanan ….
Ce : Ihh kamuuuu ..

Enakan buat kalo lagi abis berantem…
cewek : "Ngapain lo dateng kesini!?"
cowok : "I'm tired not to be with you…"Trus ini buat gombal aja..
"Cintaku pada mu lebih dari kemarin dan kurang dari hari esok.."

Lo tatap dalem2 deh dia, fokusin ke mata dia, trs pas dia nanya kenapa sih ngeliatin trs,
cowok : gpp sih, cma penasaran aja ama km.
cewek : penasaran apaan?
cowok : boleh nanya nga?
cewek : nanya apaan?
cowok : bapak km dulu astronot yah?
cewek : ga tuh, emank knp?
cowok : AKU LIHAT BINTANG DIMATAMU

co : Say…
ce : Ya..
co : Thanks ya yang
ce : Thanks kenapa…?
co : Karena kamu sudah hadir dalam hari-hariku…

Mau tidur aku ingat kamu
Bangun tidur pun ingat kamu
Aku ga tau knp begini
Tapi yg aku tahu pasti
Aku cinta kamu
Sampai mati…

cowok : Ayahmu tukang kebon yah?
cewek : Nggak, emang kenapa?
cowok : Gapapa, abis kamu wangi bunga sih

co : Say… kamu cinta ga sama aku?
ce : Iya aku cinta kamu
co : Seberapa besar cinta kamu?
ce : Ga bisa diungkapin say….terlalu besar….
co : Asal kamu tau aja…. cintaku ke kamu lebih besar dari cinta kamu ke aku… so don't let me stand alone without u…

Waktu berdua ma cewek lo bilang :
"Aku tahu aku nggak akan bisa ngasih kamu kesempatan untuk belanja di mall kayak kebanyakan cewek,
aku tahu mungkin aku nggak akan bisa njemput kamu pake mobil,
aku juga nggak akan bisa juga ngajak jalan-jalan ke tempat romantis yang mahal….
tapi aku yakin aku bisa nyayangi kamu, selama kamu mau, selama waktuku ada."

Nge-gombal di telepon :
kita : Halo putri..
putri : Halo…
kita : Aku baru saja jatuh….
putri : Jatuh? kok bisa? gak papa [dengan panik..dan mungkin kata2 akan bervariasi]
kita : Iya… aku jatuh… tapi aku seneng…. aku jatuh cinta sama kamu…

Bertemu kamu adalah takdir,
Menjadi temen kamu adalah pilihanku,
Tapi jatuh cinta ama kamu itu di luar kemampuanku.

coba deh praktekin ..
1+1 brp ???
klo cw lo jawab 2
lo bilang : bagi gw itu 1, karena cinta kita nantinya akan melebur jadi 1

co : kamu gag cape?
ce : kenapa?
co : habis lari2 dalam pikiranku…

 kata bijak




  • Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian







  • Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.







  • Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.






  • Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.






  • Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.



  • \



  • Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.






  • Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.






  • Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.







  • Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.






  • Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.






  • Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya. Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.






  • Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.







  • Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat.






  • Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.






  • Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.






  • Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.






  • Jika seseorang tidak mencintai anda janganlah dia anda benci, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.






  • Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.






  • Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.




  • Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.




  • Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.






  • Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.






  • Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.






  • Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.






  • Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.






  • Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.






  • Contoh yang baik adalah nasehat terbaik (Fuller)






  • Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti (John Gardne)






  • Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. - Bung Karno






  • Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. - Mary Mccarthy






  • Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. - Nabi Muhammad Saw







  • Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. - La Roucefoucauld







  • Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. - Benjamin Franklin







  • Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. - Cicero







  • Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. - Dale Carnegie







  • Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. - George Downing







  • Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. - Sydney Harris







  • Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah. - Nabi Muhammad Saw







  • Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. - William Feather







  • Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. - Robert Hall








  • Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. - Martin Vanbee







  • Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. - Ernest Newman







  • Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. - Aldus Huxley








  • Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. - Schopenhauer







  • Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. - Andrew Jackson







  • Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. - Evelyn Underhill








  • Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. - Johan Wolfgang Goethe







  • Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. - Sir Francis Bacon







  • Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. - Jalinus At Thabib







  • Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. - Marcus Aurelius







  • Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. - Thomas Hardy







  • Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas yang nampak. - Benjamin Franklin







  • Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih. - Lao Tse







  • Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. - Abu Bakar Sibli







  • Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. - Joseph Addison







  • Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain. - William Wordsworth







  • Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. - Kahlil Gibran







  • Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. - Alexander Pope







  • Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda. - Heather Pryor







  • Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. - Thomas Alva Edison







  • Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri. - Muhammad Ali







  • Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. - Confusius







  • Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. - Abu Bakar Sibli







  • Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. - Mahatma Gandhi







  • Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. ~ Nabi Muhammad SAW







  • Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. ~ Nabi Muhammad SAW







  • Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. ~ Nabi Muhammad SAW







  • Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. ~ Nabi Muhammad SAW







  • Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. ~ Imam Al Ghazali







  • Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. ~ Khalifah 'Umar







  • Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas'ud







  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. ~ Khalifah 'Ali







  • Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. ~ Ibnu Mas'ud







  • Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. ~ Khalifah 'Ali







  • Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. ~ Khalifah 'Umar







  • Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. ~ Imam An Nawawi







  • Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. ~ Khalifah 'Umar







  • Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. ~ Bediuzzaman Said Nursi







  • Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. ~ Bediuzzaman Said Nursi







  • Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg. ~ Bediuzzaman Said Nursi







  • Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. ~ Bediuzzaman Said Nursi







  • Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. ~ Bediuzzaman Said Nursi







  • Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya. ~ Johann Wolfgang von Goethe







  • Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. ~ Johann Wolfgang von Goethe







  • Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. ~ Johann Wolfgang von Goethe







  • Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. ~ Einstein







  • Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. ~ Einstein







  • Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya; hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. ~ Einstein







  • Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya - langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. ~ Einstein







  • Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan rendah hati. ~ Einstein







  • Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. ~ Einstein







  • Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. ~ Einstein







  • Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. ~ Einstein







  • Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. ~ Einstein






  • Benar, engkau adalah seorang raja penguasa dunia. Semua orang menunjukkan kesetiaannya padamu! Lalu bagaimana? Esok kamu akan di baringkan di kubur sebagai rumahmu. Dan dari segala arah, orang-orang akan melemparkan debu ketubuhmu menutupimu.






  • Walaupun engkau dijadikan raja penguasa dunia, engkau tidak akan lari dari kematian, dan meninggalkan dunia untuk para musuhmu walaupun hari ini wajahmu tersenyum, esok hal itu pasti akan membuatmu bersedih.






  • Aku melihat manusia datang kedunia lalu pergi jauh, Dunia dan harta selalu berpindah, dengan sayap-sayap yang sama untuk terbang.






  • Dunia tidak tetap dengan seorang yang hidup di mana pun, juga tidak ada seorang pun yang hidup selamanya menikmati kesenangannya, kematian dan penderitaannya bagaikan dua ekor kuda yang berlari cepat ke arah manusia, untuk menginjak-injak mereka dan melahap mereka.






  • Hai bodoh, yang terpedaya oleh daya tarik dunia! Pikirkanlah dan ambillah sesuatu (kebaikan) dari dunia ini untuk, menolongmu di akhirat.






  • Aku tersesat dalam kelalaian, sedang kematian bergerak kearahku, semakin lama semakin mendekat. Jika aku tidak mari hari ini, aku pasti mati esok.






  • Aku manjakan tubuhku dengan pakaian-pakaian halus dan mewah, sedikit berpikir bahwa itu akan membusuk dan hancur dalam kubur.






  • Aku bayangkan tubuhku remuk menjadi debu dalam lubang kubur, Di bawah gundukan tanah. Keindahan tubuhku akan berangsur-angsur hilang, sedikit demi sedikit berkurang hingga tinggallah kerangka, tanpa kulit dan daging.






  • Aku melihat detik-detik kehidupan lambat laun habis, namun keinginan-keinginanku masih belum terpenuhi. Suatu perjalanan panjang terbentang di hadapanku, sedangkan aku tiada bekal untuk jalan itu.






  • Aku menentang Tuhanku, melanggar perintah-perintah-Nya terang-terangan, sementara Ia mengawasiku setiap saat.






  • Aduh! Aku memperturutkan hatiku dalam perbuatan-perbuatan yang memalukan! Ah! Apapun yang telah terjadi tak dapat dihapuskan dan waktu bila telah berlalu tidak dapat ditarik kembali.






  • Ah! Aku berdosa secara rahasia, tidak pernah orang laun mengetahui dosa-dosaku yang mengerikan. Tetapi esok, rahasia dosa-dosaku ditampakan dan dipertunjukan kepada Tuhanku.






  • Ah! Aku berdosa terhadap-Nya, walaupun hati merasa takut, namun aku sangat mempercayai ampunan-Nya yang tak terbatas, aku ber-dosa dan tak tahu malu, dengan berani bergantung kepada ampunan-Nya yang tak terbatas.






  • Siapa lagi selain Dia, yang akan mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Ia patut bagi segala pujian! Seandainya tidak ada adzab setelah kematian. Tiada janji akan surga, tiada ancaman akan neraka. Kematian dan kebusukan cukup sebagai peringatan, agar kita menjauhi sia-sia. Namun akal kita bebal. Kita tidak mengambil peringatan apa pun. Sekarang tiada harapan lagi bagi kita, kecuali Yang Maha Pengampun mengampuni dosa-dosa kita, karna bila seorang hamba berbuat salah, hanyalah Tuhannya, tanpa seorangpun yang mengampuninya tak diragukan lagi aku adalah yang terburuk dari semua hamba-Nya.






  • Aku yang menghianati perjanjianku dengan Tuhanku yang dibuat di keabadian. Dan, adalah hamba yang cakap yang janji-janjinya tak berarti. Tuhanku, akan bagaimanakah nasibku, ketika api membakar tubuhku? Api yang melelehkan batu yang paling keras!






  • Ah! Aku sendiri ketika dibangkitkan dari kubur (tanpa seorangpun yang menolongku pada hari itu). Wahai Engkau, Yang Maha Esa yang tiada sekutu terhadap keagungan-Mu. Belas kasihanillah kesendirianku, karna ditinggalkan oleh segalanya.






  • Sungguh jalanan paling licin yang bahkan kaki ulamapun tergelincir di atasnya adalah ketamakan.






  • Tiada yang lebih baik dari dua kebaikan : Beriman pada Allah dan bermanfaat bagi manusia. Tiada yang lebih buruk dari dua kejahatan : Syirik pada Allah dan merugikan manusia.






  • Tiga tanda kesempurnaan iman : Kalau marah, marahnya tidak keluar dari kebenaran. Kalau senang, senangnya tidak membawanya pada kebatilan. Ketika mampu membalas, ia memafkan.






  • Tertipulah yang melakukan tiga perkara : Membenarkan apa yang tak terjadi, mengandalkan orang yang tidak dipercaya, dan menghasratkan apa yang tak dimiliki.






  • Dengannya Allah kuburkan kedengkian; Dengannya Allah padamkan permusuhan; Melaluinya diikat persaudaraan; Yang hina dimulyakan. Yang tinggi direndahkan.






  • Berbagi rezeki dengan tulus, berbakti pada orang tua, berbuat baik pada sesama, mengubah duka menjadi bahagia dan menambah usia.







  • Semua ilmu ada pokok bahasannya. Pokok bahasan ilmu para Nabi adalah manusia... Mereka datang untuk mendidik manusia.






  • Orang paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung dari keburukannya.






  • Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.







  • Nabi ditanya bermanfaatkah kebajikan setelah dosa? Ia menjawab: Taubat membersihkan dosa, kebaikan menghapuskan keburukan.







  • Manusia Paling baik adalah orang yang dermawan dan bersyukur dalam kelapangan, yang mendahulukan orang lain, bersabar dalam kesulitan.






  • Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina: orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.







  • Tiada musibah yang ,ebih besar daripada meremehkan dosa-odsamu dan merasa ridho dengan keadaan rohaniahmu sekarang ini.








  • Hati Adalah Ladang. Sesungguhnya setengah perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit daripada jadam, dan lebih panas daripada bara. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karna jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik), niscaya tumbuh sebahagiannya.







  • Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu. (Sayidina Abu bakar)






  • Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu daripada 4 sifat yang membinasakan iaitu: Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya atau; hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim atau; hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula atau; adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna (Sayidina Abu Bakar)






  • Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki. (Sayidina Umar bin Khattab)






  • Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang menyintai akhirat, dunia pasti menyertainya. Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. (Sayidina Umar bin Khattab)






  • Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima? (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)






  • Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)






  • Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)






  • Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara'. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga dirinya, bererti dia tidak wara', sedang orang yang tidak wara' itu bererti hatinya mati. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)






  • Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah: Hatinya selalu berniat suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah. Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa). Segala perkara dihadapaiya dengan sabar dan tabah. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. (Sayidina Utshman bin Affan)






  • Tiada insan suci yg tidak mempunyai masa lampau. Tiada insan berdosa yg tak punyai masa depan (anonim)






  • Masa yang pergi tak akan kembali & umur semalam tak akan dilalui lagi maka jadikanlah hari ini lebih baik dari semalam & esok lebih baik dari hari ini (anonim)






  • Tidak ada yang pasti terjadi di dunia kecuali kematian. Dan tidak ada yang lebih dekat dari kita kecuali kematian.






  • "Dari Abu Hurairah 'Abdurrahman Bin Shakhr RA, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak melihat bentuk tubuhmu dan tidak pula melihat rupamu tetapi Allah melihat hatimu." (HR. Muslim)






  • Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah hendaklah dia mengucapkan Laa Haula wa laa quwwata illa bil-laahil 'aliyyil-'azhiim' (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha Tinggi lagi Maha Agung" (H.R Baihaqi dan Ar Rabi'i)






  • Allah menyembunyikan ridha-Nya di dalam kebaikan. Maka jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun. Karena kita tidak akan pernah tahu kebaikan yang mana yang mendapat ridha Allah.






  • Tutuplah pintu-pintu masuk Syaithan, yaitu: sombong, marah, makan berlebihan, berhias bukan untuk suami/istri, mengumpul-ngumpulkan harta, iri, dengki, dan syirik.






  • Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu. (Al Baqarah : 45).






  • UNTUK ITU, MENIRULAH, KARENA MENIRU ADALAH JALAN TERPENDEK UNTUK MENJADIKAN DIRI ANDA SAMA DENGAN PRIBADI YANG ANDA KAGUMI. (Mario Teguh)






  • SEMPURNAKANLAH (Akhiri) APA YANG KITA KERJAKAN DENGAN DOA. (Mario Teguh)






  • Bersyukurlah jika anda sudah di level terendah dalam hidupmu, karena tidak ada pilihan lain selain untuk naik. (Mario Teguh)






  • Belajarlah dari semut. Saat berjalan dan dihadapkan dengan tembok di depannya, mereka melihatnya hanya sebagai jalan naik menuju ke atas, tidak lebih. (Mario Teguh)






  • Jangan batasi kebaikan yang bisa Anda lakukan karena itu akan membatasi kebesaran yang bisa Anda capai. (Mario Teguh)






  • Tetapkanlah diri Anda sebagai sahabat bagi kebaikan orang lain, Lalu perhatikan apa yang terjadi. (Mario Teguh)






  • Harga kita hanya sebanding dengan penghargaan kita terhadap waktu. (Mario Teguh)






  • Setiap hari berpotensi baik; tetapi memang tidak setiap pribadi dari kita berfokus pada perasaan, pikiran, dan tindakan yang mengubah potensi baik menjadi kenyataan baik. (Mario Teguh)






  • Kelihatannya, waktu memilah-milah orang berdasarkan kualitas sikapnya dalam menggunakan waktu. (Mario Teguh)






  • Yang bersikap baik dalam menggunakan waktu, akan hidup dengan baik. Yang menyepelekan waktu, akan hidup memprotes penyepelean dari orang lain. (Mario Teguh)






  • Engkau adalah pena yang menuliskan cerita kehidupanmu sendiri. Jika cerita yang kau pilih berisi kasih sayang dan keindahan, maka tangan yang menggunakan mu adalah tangan Tuhan. (Mario Teguh) Maka bersegeralah menambahkan kebaikan dalam setiap langkah keseharian mu, agar keajaiban yang menata perjalanan hidupmu memindahkan mu ke jalan-jalan menuju taman-taman keindahan hidupmu. (Mario Teguh)






  • Rasa enggan adalah kekuatan yang sangat besar, baik untuk mencapai keberhasilan atau menyebabkan kegagalan. Maka engganlah terlibat dalam hal-hal yang tidak menghasilkan. Dan bersegeralah dengan hal-hal yang menghasilkan, walau sekecil apapun. (Mario Teguh)






  • Bukan kurangnya pengetahuan yang menghalangi keberhasilan, tetapi tidak cukupnya tindakan. Dan bukan kurang cerdasnya pemikiran yang melambatkan perubahan hidup ini, tetapi kurangnya penggunaan dari pikiran dan kecerdasan. (Mario Teguh)






  • Bila ada pelajaran yang harus segera kau perbarui pengertiannya kepada sahabat terdekat yang namanya diri mu itu, maka pelajaran itu adalah tentang keberanian – sebuah nama bagi kesediaan untuk bertindak yang didasari oleh pengertian yang baik. (Mario Teguh)







  • Untuk merasa bahagia, bingung, kecewa, sedih, atau marah adalah masalah keputusan. Bila Anda memutuskan untuk merasa berbahagia maka bahagialah Anda. Dengannya, kebahagiaan Anda adalah sebetulnya hasil dari ketepatan keputusan-keputusan Anda (MTST – Deciding To Be Happy).



  • Orang-orang yang bekerja keras hari ini dan memastikan bahwa yang dilakukannya hari ini pantas mendapat penghargaan di masa depan, akan bisa lebih senang nanti menyambut masa depan yang datang dengan kualitas yang lebih baik. ( MT Star Point ) Awal dari kehidupan kita – bukanlah rencana kita, dan saat berakhirnya pun – bukan keputusan kita; tetapi telah semakin jelas bagi kita bahwa tugas kita adalah menjadikan waktu antara yang awal dan akhir itu, sebagai sebuah perjalanan yang ter-indah yang bisa kita capai dengan upaya kita, dan dengan bantuan penuh kasih dari Tangan Yang Tidak Terlihat itu. ( MT – Becoming is more important than Having )



  • Tak seorang pun pernah menjadi muski karena berbagi (Anne Frank)







  • Semua prestasi, semua kekayaan yang diperoleh, bermula dari satu gagasan (Napoleon Hill)







  • Lebih baik kata-kata derita tertulis di atas kertas darpada mumi membawa di dalam hari (Anne Frank)







  • Ketika berusaha maksimal, kita tidak akan pernah tahu keajaiban apa yang akan datang pada kita atau orang lain (Hellen Keller)







  • Sebagai seorang perempuan, saya tidak punya negara. Negara saya adalah dunia ini (Virginia Wolf)







  • Saya percaya pada dasarnya semua orang sungguh baik hatinya (Anne Frank) Kita tidak pernah bisa belajar jadi berani & sabar kalau di dunia ini hanya ada kebahagiaan (Hellen Keller)







  • Anda tidak akan pernah menemukan kedamaian dengan cara mengabaikan kehidupan (Virginia Wolf)




  • Kebahagiaan siapa pun akan membuat orang lain bahagia juga (Anne Frank)







  • Rasa kasihan ada diri sendiri adalah musuh terburuk di dunia ini (Hellen Keller)







  • Anda tidak tahu apa saja yang akan terjadi hanya saja tetaplah mencoba melakukan yang terbaik (Hillary Rhodam Clinton)







  • Tak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada menimbulkan senyum pada wajah orang lain, terutama wajah orang yang kita cintai (RA Kartini)







  • Untukbisa menikmati kebebasan kita harus mengontrol diri sendiri (Virginia Wolf)






  • Tak seorang pesimis pin yang mampu menguak rahasia bintang-bintang (Hellen Keller)







  • Politik itu berat, ada banyak energi yang harus Anda curahkan (Hillary Rhodam Clinton) Kemalasan memang tampak menggoda, tapi bekerja memberi kepuasan (Anne Frank)







  • Kebanggaan dan kepuasan dari kerja membuat saya insan yang lebih baik (Cindy Crawford)







  • Jauh lebih sulit membunuh bayang-bayang daripada membunuh sebuah realitas (Virginia Wolf)







  • Saya tidak punya cita-cita untuk diri saya sendiri. Cita-cita saya untuk Indonesia aga Indonesia jadi Negeri makmur (SK Trimurti)







  • Walau demokrasi di Indonesia tergolong baru, sudah banyak pencapaian yang didapat (Hillary Rhodam Clinton)







  • Yang luar biasa, Anda tidak perlu waktu khususuntuk mulai mengubah dunia (Anne Frank)







  • Mereka bisa karena mereka berpikir mereka bisa (Virginia Wolf)







  • Hasil tertinggi pendidikan adalah sikap teloransi (Hellen Keller)







  • Kalau kita tidak tahu siapa diri sendiri, kita tidak akan mencintai diri kita (Indayati Oetomo)



  • Anda tidak bisa ambil keputusan berdasarkan rasa takut atau apa yang mungkin terjadi di masa depan. Kita tidak bisa bangkit dengan cara itu (Michelle Obama)




  • Lebih banyak emas telah ditambang dari pemikiran manusia dibandingkan dengan yang diambil dari tanah (Napoleon Hill)



  • Cara Membuat Kartu Undangan

    Cara Membuat Kartu Undangan Menggunakan Microsoft Word

    Instruksi

    Buka Microsoft Word dan klik tombol Office, merupakan tombol yang tampak terletak di sudut paling kiri dari Word. Pilih "New" dari atas menu. Ini akan membuka jendela New Document. Pada task pane kiri, pilih "Invitattions." Perubahan panel tengah tugas dengan jenis template undangan yang tersedia baik pada komputer Anda dan dari situs web Microsoft Office Online, termasuk bisnis, pernikahan dan undangan generik.








    Klik "Invitations Party" untuk melihat daftar thumbnail kartu undangan pesta. Anda dapat menggulir untuk melihat setiap undangan pesta yang tersedia. Bila Anda klik pada thumbnail kartu undangan, perubahan tugas yang tepat panel sehingga Anda dapat melihat yang menyediakan undangan, seberapa besar file tersebut, dan berapa lama yang dibutuhkan untuk men-download. Anda juga dapat melihat apa Peringkat pengguna lain telah memberikan undangan.




    Pilih thumbnail Party Invitations biru dan ungu. Template ini dibuat oleh Microsoft, adalah 30 kilobyte, dan memiliki rating yang kuat dari empat bintang. Klik "Download" untuk membuka template undangan pesta di komputer Anda. Template kartu undangan berisi dua kartu untuk menyesuaikan.




    Setelah diklik akan muncul halaman baru yang sudah selesai di-download seperti di bawah ini.



    Untuk mengisi data anda, cukup klik 2 kali di tulisan Event description.



    Simpan undangan Anda dengan mengklik tombol Office dan kemudian klik "Simpan." Ketik nama untuk undangan pesta Anda dan klik "OK."
    Cetak undangan pesta Anda dengan mengklik tombol Office dan klik "Print." Anda akan ingin pihak kartu undangan Anda untuk mencetak pada selembar kertas. Banyak printer tidak memiliki kemampuan untuk secara otomatis mencetak pada kedua sisi dari satu lembar kertas (disebut pencetakan dupleks). Untuk memiliki duplex Firman manual, klik pada kotak cek Manual Duplex terletak di kotak dialog Print bawah tombol Printer Temukan di sisi kanan. Ini akan memberitahu printer yang Anda ingin mencetak undangan Anda pada selembar kertas. Klik "OK." Dalam pencetakan dupleks manual, sekali halaman akan dicetak, Anda akan perlu untuk memasukkan halaman yang sama dalam printer Anda lagi sehingga dapat mencetak ke sisi lain. Ini mengharuskan anda untuk reorientasi halaman sehingga tercetak dengan benar di sisi lain, yang mungkin membutuhkan beberapa latihan.
     
    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. mari berkreasi - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger